Universitas Gunadarma
Fak.Ekonomi Akuntansi
Nama : Filza Rachmatina (22211874)
Kls : 3EB20
Mata Kuliah : B. Indonesia
ANALISIS BERITA
29-10-1929:
Malapetaka Ekonomi Melanda AS
Rabu, 30 Oktober 2013 | 17:26 WIB
VIVAnews - Pada 84 tahun lalu,
ketidakstabilan ekonomi dunia mencapai puncaknya. Pada 29 Oktober 1929 --yang
dikenal sebagai "Selasa Kelam"-- sebanyak 16 juta saham diobral di
bursa Wall Street, New York.
Menurut The History Channel, saat
itu miliaran dolar Amerika Serikat (AS) raib seketika. Alat pencatat transaksi
saham terlambat berjam-jam, karena tingginya frekuensi perdagangan.
Kepanikan di Wall Street ini
berawal dari aturan pasar bebas yang diberlakukan Presiden Herbert Hoover.
Akibatnya, spekulan merajalela, utang-utang dihapuskan, dan jumlah pinjaman
bank melampaui ketersediaan likuiditas.
Selasa Kelam menandai awal era
Depresi Besar, yang juga disebut zaman Malaise. Sebagian besar bank AS yang
menginvestasikan dana simpanan nasabah mereka di bursa saham terpaksa tutup.
Gelombang panik muncul, masyarakat berdesakan di bank untuk menarik uangnya.
Ini menyebabkan sejumlah bank lain juga terpaksa berhenti beroperasi.
Industri terkena dampak besar.
Mereka kehilangan modal yang disimpan di bank atau bursa saham. Banyak
perusahaan tutup. Sementara itu, yang bertahan melakukan pemangkasan pegawai.
Angka pengangguran membubung tinggi dan demonstrasi menuntut revolusi sosial
digelar di seluruh penjuru dunia.
Kekacauan ekonomi diikuti
kekeringan dan badai pasir, sehingga sektor pertanian yang biasanya tidak
terkena dampak krisis ekonomi juga terhantam. Bahkan, sebelum Depresi, petani
kecil telah menderita karena penemuan traktor membuat pertanian besar
mengurangi lowongan pekerjaan untuk mereka.
Periode kelam ini berakhir ketika
Jepang menyerang Pearl Harbor pada 1941. Keputusan AS untuk terlibat dalam
Perang Dunia II menimbulkan gairah dalam industri pertahanan. Senjata, alat
perang, kapal, dan jet tempur dibutuhkan segera. Warga pria direkrut menjadi
tentara. Sementara itu, warga perempuan tetap di AS dan memastikan perusahaan
terus beroperasi. (eh)
ANALISIS
ANALISIS OTONOMI BERITA
·
Judul
-
Judul yang digunkan berjenis Direct Address,
judul yang langsung menunjuk isi berita yaitu “29-10-1929 – Malapetaka Ekonomi
Melanda AS”
-
Menggunakan Sub Judul Atas
-
K ( KETERANGAN ) : 29 – 10 -1929 , P ( PREDIKAT
) : MALAPETAKA , O ( OBJEK ) : EKONOMI , S ( SUBJEK ) AS.
·
Teras Berita
-
Bagian yang merupakan teras berita adalah Pada
84 tahun lalu, ketidakstabilan ekonomi dunia mencapai puncaknya. Pada 29
Oktober 1929 --yang dikenal sebagai "Selasa Kelam"-- sebanyak 16 juta
saham diobral di bursa Wall Street, New York.
·
Bagian Tubuh berita
Bagian yang merupakan bagian tubuh adalah miliaran
dolar Amerika Serikat (AS) raib seketika. Alat pencatat transaksi saham
terlambat berjam-jam, karena tingginya frekuensi perdagangan.
Kepanikan di Wall Street ini berawal dari
aturan pasar bebas yang diberlakukan Presiden Herbert Hoover. Akibatnya,
spekulan merajalela, utang-utang dihapuskan, dan jumlah pinjaman bank melampaui
ketersediaan likuiditas.
Selasa Kelam menandai awal era Depresi
Besar, yang juga disebut zaman Malaise. Sebagian besar bank AS yang
menginvestasikan dana simpanan nasabah mereka di bursa saham terpaksa tutup.
Gelombang panik muncul, masyarakat berdesakan di bank untuk menarik uangnya.
Ini menyebabkan sejumlah bank lain juga terpaksa berhenti beroperasi.
Industri terkena dampak besar. Mereka
kehilangan modal yang disimpan di bank atau bursa saham. Banyak perusahaan
tutup. Sementara itu, yang bertahan melakukan pemangkasan pegawai. Angka
pengangguran membubung tinggi dan demonstrasi menuntut revolusi sosial digelar
di seluruh penjuru dunia.
Analisis berita 5W 1H :
What : Perekonomian Amerika Serikat
pada 84 Tahun silam mengalami ketidak stabilan yang terjadi Tgl 29 – 10 -1929
yang bisa di sebut sebagai “ Selasa Kelam”. Saham – saham di obral di bursa
wall street, miliaran dollar Amerika Serikat lenyap seketika, alat pencatat
transaksi terhambat berjam – jam , kepanikan pada bursa efek wall street akibat
kebijakan pedagangan bebas oleh Presiden Hebert Hoover, Jumlah pinjaman
melampaui ketersediaan likuiditas, sebagian besar bank yang menginvestasikan
dananya simpanan nasabahnya terpaksa tutup, sedangkan yang berusaha bertahan
mulai mengurangi jumlah pegawainya, pengangguran pun menjadi tinggi, para nasabah berusha mengambil uangnya di bank
dan sektor pertanian pun turut terkena imbas.
Who : Ekonomi di AS
When : Tgl 29 – 10 – 1929
Where : AS
Why : kepanikan pada bursa efek wall
street akibat kebijakan pedagangan bebas oleh Presiden Hebert Hoover dan untuk
sektor pertanian yang ikut terkena dampak akibat saat itu juga terjadi
kekeringan dan badai pasir, sebelum depresi juga sektor pertanian kecil
mengalami penurunan akibat pengurangan karywan pertanian oleh sektor pertanian
besar akibat penemuan traktor.
How : Bagaimana program pemerintah
selanjutnya agar kejadian ini tidak terulang lagi pada perekonomian Amerika
Serikat.
·
Penutup
Penutup pada
bagian berita ini adalah
Periode kelam ini
berakhir ketika Jepang menyerang Pearl Harbor pada 1941. Keputusan AS untuk
terlibat dalam Perang Dunia II menimbulkan gairah dalam industri pertahanan.
Senjata, alat perang, kapal, dan jet tempur dibutuhkan segera. Warga pria
direkrut menjadi tentara. Sementara itu, warga perempuan tetap di AS dan
memastikan perusahaan terus beroperasi.
Makasih Senpaii
BalasHapus